Natuna – Dalam sejarah Pilkada Natuna, belum pernah ada calon bupati petahana yang berhasil memimpin hingga dua periode.
Ketidakpastian kepemimpinan ini kini menjadi sorotan warga Kabupaten Natuna, yang mulai menyuarakan ketidakpuasan terhadap seringnya pergantian kepala daerah.
Warga menyadari bahwa setiap pergantian bupati cenderung disertai perubahan kebijakan, yang kerap mengabaikan program-program yang dirintis sebelumnya.
Hal ini, menurut mereka, menciptakan kesan bahwa para pemimpin baru lebih fokus pada proyek-proyek baru ketimbang melanjutkan pembangunan yang sudah ada.
Akibatnya, banyak proyek yang tidak tuntas, menghambat potensi kemajuan daerah.
“Kami sudah lelah dengan pergantian kebijakan yang tidak menentu. Setiap kali pemimpin berganti, pembangunan seperti jalan di tempat. Banyak proyek besar yang tidak pernah terselesaikan,” ujar Hendra seorang warga Natuna, Kamis (07/10)
Seiring dengan permasalahan ini, masyarakat mulai melihat pasangan calon WS dan RH sebagai solusi untuk menciptakan kepemimpinan yang berkesinambungan di Natuna.
Warga berharap, jika pasangan ini diberi kesempatan untuk melanjutkan masa jabatan mereka hingga dua periode, Natuna akan mengalami kemajuan yang lebih konsisten. Kepemimpinan berkelanjutan ini dianggap dapat menghindarkan terputusnya program-program strategis yang selama ini sering terbengkalai.
“Banyak daerah lain yang maju karena pemimpin mereka bisa melanjutkan jabatan hingga dua periode. Jika ada yang konsisten, saya yakin Natuna akan lebih berkembang,” tambah seorang warga yang berharap besar pada WS dan RH.
Dengan harapan adanya kepemimpinan berkesinambungan, masyarakat Natuna menanti perbaikan dalam kesinambungan kebijakan dan pembangunan.
Mereka berharap pemerintah daerah mulai memahami bahwa keberlanjutan dalam kebijakan adalah kunci untuk kemajuan yang lebih nyata, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menempatkan Natuna dalam posisi yang lebih kompetitif di tingkat nasional.
Editor : Papi
