Bursakota.co.id, Aceh Timur – Sejumlah desa di Kabupaten Aceh Timur diduga enggan mengikuti kegiatan Forum Diskusi Publik (FGD) yang digagas media lokal. Hal ini memunculkan dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan Dana Desa.
T. Munzir, wartawan sekaligus Sekretaris Media Cetak dan Online Haba Rakyat, yang juga menjabat sebagai Penasehat Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT), menyampaikan keprihatinannya atas fenomena tersebut.
“Saya mengajak seluruh rekan-rekan media dan wartawan se-Aceh Timur untuk tetap solid dan bekerja sama dalam mengawasi penggunaan Dana Desa, sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” ujar Munzir.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari masyarakat dan hasil penelusuran di lapangan, sejumlah desa menolak untuk ikut serta dalam kegiatan FGD yang difasilitasi oleh media. Ia menduga, penolakan ini bisa berkaitan dengan potensi penyalahgunaan Dana Desa yang tidak sesuai peruntukan sebagaimana tertuang dalam Rencana Anggaran Pembangunan (RAP) desa.
“Ada kemungkinan beberapa desa menggunakan dana tidak sesuai dengan program pembangunan yang diajukan, sehingga muncul resistensi terhadap kegiatan publikasi dan transparansi,” lanjut Munzir.
Ia juga mengajak aparat penegak hukum, khususnya kepolisian di wilayah Aceh Timur, untuk bersama-sama mengawasi dan memastikan Dana Desa yang berasal dari pemerintah pusat benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat secara tepat dan sesuai perencanaan.(Hsb)
