Bursakota.co.id, Natuna – Dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Natuna melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) telah membentuk satgas khusus.
Kepala Bidang PPA Natuna, Yuli Ramadhanita, menyatakan keprihatinannya terhadap kekerasan yang banyak terjadi, terutama yang dilakukan oleh orang terdekat korban.
“Kita berharap orang-orang terdekat bisa menjadi pelindung atau pengayom bagi perempuan dan anak, namun kenyataannya seringkali sebaliknya, hal ini sungguh memprihatinkan,” ujar Yuli Ramadhanita yang akrab disapa Nita.
Menurut Nita, banyak kasus menunjukkan bahwa orang tua seringkali kurang paham dalam menerapkan pola asuh terhadap anak, termasuk dalam memberlakukan aturan di rumah tangga.
“Mendidik anak harus dengan cara yang lemah lembut, bukan dengan memanjakan, perbedaan ini harus dipahami,” kata Nita di Kantor Bupati Natuna.
Meskipun demikian, Nita menekankan pentingnya keberadaan aturan yang tegas di rumah tangga, agar anak-anak memiliki batasan yang jelas dan tidak bebas bertindak seenaknya.
“Beberapa anak mengaku tidak ada aturan di rumah sehingga mereka bebas melakukan aktivitas di luar rumah pada larut malam,” ujarnya.
Nita menambahkan bahwa pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak harus melibatkan semua pihak, termasuk peran orang tua yang harus memahami tujuan program tersebut.
Selain itu, Nita juga mengharapkan keterlibatan pemerintah desa dalam menerapkan satgas pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami telah berusaha menyosialisasikan program ini ke desa-desa, sekolah, bahkan ke rumah-rumah masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya aturan yang jelas di rumah tangga serta perlakuan lembut terhadap anak, akan membentuk karakter yang baik pada mereka.
“Kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh didikan orang tua,” tambahnya, mengakhiri pembicaraannya.(Bk/Dika)
