Bursakota.co.id, Natuna – Forum Kita Peduli Sesama (FKPS) dan PC Pemuda Muslimin Indonesia Kabupaten Natuna menyalurkan sejumlah bantuan kepada 15 (lima belas) KK pengungsi korban musibah tanah longsor yang merupakan warga asal pulau Serasan yang berada di kota Ranai dan sekitarnya.
Pendistribusian bantuan tersebut di lakukan pada hari sabtu tanggal 1 April 2023 lalu. Dimana sebanyak 15 paket sembako, 15 paket kebutuhan balita dan THR di serahkan kepada warga Serasan yang terdampak musibah tanah longsor Serasan yang saat ini masih mengungsi di Kota Ranai dan sekitarnya.
“Penyaluran bantuan ini kita lakukan setelah sebelumnya melakukan open donasi dan survey terlebih dahulu untuk para pengungsi yang terdampak langsung musibah tanah longsor di pulau Serasan yang ada di kota Ranai dan sekitarnya. “ujar Yanto selaku koordinator kegiatan ( 3/4/23).
Dirinya menjelaskan jika sebelumnya juga FKPS telah menyalurkan donasi tahap awal untuk bencana Serasan dengan langsung membawa bantuan bantuan tersebut ke pulau Serasan langsung.
Saat di konfirmasi mengenai bentuk bantuan apa saja yang diberikan kepada para pengungsi yang ada di kota Ranai dan sekitarnya, pria asal Lamongan tersebut menyebutkan jika bentuk bantuan seperti kebutuhan pokok selama satu bulan selama bulan Ramadhan untuk keluarga.
Sementara untuk yang memiliki balita di berikan satu set perlengkapan balita komplit dengan pampers, susu dan makanan tambahan untuk balita.
“Kita mencoba memenuhi kebutuhan para pengungsi selama berada di Ranai, meski mereka saat ini kebanyakan berada di rumah saudara ataupun kenalan. Namun dikarenakan mereka tidak bekerja sehingga perlu kita bantu untuk kebutuhannya sampai sebulan kedepan,” ujar Yanto.
Selain itu, dirinya juga memberikan bantuan berupa uang tunai sebagai bentuk THR untuk keperluan menjelang lebaran nanti.
Sementara itu salah seorang warga Serasan yang menjadi pengungsi, Uciana (40) mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini.
Ibu dari 3 orang tersebut kini terpaksa harus mengungsi di Kelurahan Ranai darat di salah satu rumah kontrakan saudaranya setelah kehilangan suaminya dalam musibah tersebut.
“Rumah pun kami sudah hancur, kalau menuruti kata hati rasanya kami sudah tak ingin lagi kembali ke Serasan pak.” terang Uci.
Trauma yang dialami Uci hampir sebagian besar dirasakan oleh para pengungsi Serasan lainya. Rata rata mereka yang memutuskan untuk mengungsi ke Ranai lantaran kehilangan salah satu keluarga mereka saat musibah itu terjadi dan rata rata sudah tidak memiliki rumah lagi akibat longsor tersebut.(Bk/Dika)