Tak banyak yang menyangka, dari sebuah desa kecil di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), lahir sosok pemuda yang kini mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dialah Ahmad Jeli Rinaldi, A.Md., ST., MSc, pemuda kelahiran 28 Juli 1996, yang kini bekerja sebagai konsultan di perusahaan tambang terkemuka dunia, WSP (Wood, Sweco, Parsons), yang berbasis di Amerika Serikat.
Putra dari pasangan Latingkasa dan Hariyati ini, menempuh pendidikan dasarnya di SDN 1 Desa Napa, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Mawasangka. Kecintaannya pada ilmu dan kerja kerasnya, membawanya menempuh pendidikan tinggi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, di mana ia meraih gelar D3 Bahasa Inggris, serta D3 dan S1 Teknik Pertambangan sekaligus.
Perjuangan anak bungsu dari empat bersaudara itu, tidak berhenti di situ. Ahmad Jeli menembus seleksi dua universitas terbaik dunia untuk studi lanjut: McGill University di Kanada, yang menempati peringkat ke-3 dunia, dan Colorado School of Mines di Amerika Serikat, kampus teknik tambang peringkat pertama dunia.
“Saya memilih Colorado School of Mines, dan meraih gelar Magister Sains (MSc) dalam bidang pertambangan,” ujar Ahmad Jeli Rinaldi dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
Kini, ia berkarya di jantung industri tambang dunia, memberi kontribusi nyata sebagai konsultan pertambangan di WSP. Kiprahnya tidak hanya menginspirasi para pemuda desa Napa, tetapi juga membuktikan bahwa keterbatasan geografis bukanlah halangan untuk meraih mimpi besar.
Kepala Desa Napa, Abdul Azis Ansar, S.Sos., menyatakan kebanggaannya atas pencapaian Ahmad Jeli.
“Beliau adalah aset desa kami. Semoga kisahnya menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya di Napa dan sekitarnya,” ujarnya.
Ahmad Jeli Rinaldi adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, disiplin, dan pendidikan yang baik, mimpi dari pelosok negeri pun bisa menembus panggung dunia
Sumber : Kendaripos.co.id
