Janji yang Belum Terbang, Warga Natuna Nilai Kabar Super Air Jet Hanya PHP

0
155
Ket Foto : Maskapai Super Air Jet / Net

Natuna, Bursakota.co.id Di balik hembusan angin pantai dan langit biru Ranai, ada keresahan yang tak terlihat tapi terasa, kabar bahwa maskapai Super Air Jet akan menggantikan peran vital NAM Air yang segera hengkang, rupanya belum lebih dari sekadar wacana. Bagi masyarakat Natuna, janji ini bukan sekadar angin lalu melainkan harapan yang dipermainkan.

Tanggal 10 Mei 2025 semakin dekat. Di tanggal itu, pesawat NAM Air yang selama ini menjadi tumpuan konektivitas Natuna-Batam-Jakarta akan berhenti beroperasi. Kekhawatiran pun menyeruak, karena belum ada kejelasan tentang siapa yang akan mengisi kekosongan langit Natuna.

Berembus kabar Super Air Jet akan segera masuk. Tapi hingga kini, belum ada satu pun pernyataan resmi dari maskapai tersebut. Keheningan ini justru menimbulkan gelombang kekecewaan di kalangan warga, yang merasa janji kehadiran maskapai baru diumbar terlalu dini.

“Kami masyarakat bukan butuh janji, tapi kepastian. Kalau memang belum pasti, jangan diumumkan. Sekarang rasanya seperti di-PHP,” ujar Risky, warga Ranai, dengan nada kecewa.

Pemerintah Dinilai Gegabah

Sebelumnya, Bupati Natuna, Cen Sui Lan, sempat menyampaikan bahwa pemerintah telah menyurati Kementerian Perhubungan dan sejumlah maskapai, termasuk Super Air Jet. Namun pernyataan itu rupanya ditafsirkan publik sebagai kepastian yang belum ada dasar kuatnya.

Setelah kritik mulai mengalir, Bupati Cen buru-buru meluruskan. Dalam rilis resmi Diskominfo Natuna pada Rabu (7/5), ia menyatakan bahwa belum ada satu pun maskapai yang menyampaikan komitmen tertulis untuk melayani rute Natuna.

“Menghadirkan maskapai ke Natuna bukan proses mudah. Ada banyak mekanisme dan prosedur yang harus dilalui,” jelasnya.

Sayangnya, klarifikasi itu justru memperkuat persepsi publik bahwa pemerintah terburu-buru menyampaikan kabar baik yang belum benar-benar siap.

Kemenhub: Belum Ada Konfirmasi Super Air Jet

Pernyataan Bupati Cen pun akhirnya dibantah langsung oleh pihak Kementerian Perhubungan. Melalui Plt Kepala UPBU Ranai, Ade Yuliana, ditegaskan bahwa hingga saat ini belum ada konfirmasi dari Super Air Jet.

“Berita yang beredar masih simpang siur. Kami belum menerima informasi resmi dari maskapai tersebut,” tegas Ade, dalam kutipan media AlrenaMedia edisi Rabu (7/5).

Ade juga menambahkan bahwa Pemda Natuna memang aktif mengajukan dukungan pembukaan rute baru melalui surat resmi ke Kementerian, namun belum ada maskapai yang benar-benar menyambut dengan kepastian.

Harapan dan Realita yang Tak Sejalan

Bagi masyarakat Natuna, konektivitas udara bukan sekadar fasilitas, melainkan kebutuhan mendasar. Dengan posisi geografis yang terisolasi, pesawat adalah urat nadi yang menghubungkan mereka dengan dunia luar. Maka ketika kabar tentang maskapai baru diumumkan tanpa kejelasan, rasa kecewa pun tak terelakkan.

“Jangan sampai karena ingin menyenangkan hati warga, pemerintah malah menyampaikan informasi yang belum matang. Itu justru memperlebar jurang kepercayaan,” kata Risky lagi.

Warga berharap ke depan, pemerintah lebih transparan dan berhati-hati dalam menyampaikan informasi krusial. Komunikasi publik, bagi masyarakat perbatasan seperti Natuna, bukan sekadar retorika—tapi fondasi kepercayaan.

Langkah Selanjutnya Menanti Kepastian, Bukan Janji

Meski hingga kini belum ada titik terang, Pemkab Natuna menyatakan masih terus berupaya. Jadwal audiensi ke kementerian dan komunikasi intensif dengan maskapai lain sedang dirancang. Namun langkah-langkah itu baru akan berarti jika diikuti dengan hasil yang nyata.

Di tengah polemik ini, satu hal menjadi terang: masyarakat Natuna sudah terlalu sering diberi janji. Kini, mereka tak lagi menagih kabar baik mereka menuntut kenyataan.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini