Bursakota.co.id, Siak – Ketua DPRD Indra Gunawan mengapresiasi gerak cepat tim terpadu dalam upaya pencegahan dan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kabupaten Siak.
Ketua Indra Gunawan tahu betul bagaimana sulitnya melakukan pemadaman. Bahkan mengendalikan air dengan memegang nozzle juga perlu cara dan kemampuan khusus.
Maka dari itu Ketua Indra Gunawan meringankan langkah menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral yang ditaja Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi di ruang serbaguna Polres Siak beberapa waktu lalu.
Ketua Indra Gunawan memiliki harapan yang besar dan keinginan yang kuat, bagaimana mencegah terjadinya karhutla dan mengatasinya secara terpadu.
Dalam rakor itu, ada juga wakil kepala daerah, Kalaksa BPBD Siak H Heriyanto, pimpinan Manggala Agni Daops Siak, dan para pihak yang konsen terhadap cegah karhutla, termasuk perwakilan dari Kodim 0322/Siak. Hadir juga para camat, dan perwakilan perusahaan.
Rakor kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Siak, benar benar menjadi momentum untuk menyatukan persepsi tentang pencegahan dan penanganan karhutla.
Di dalam rakor itu membahas teknis penanganan karhutla dan bagaimana menjalin kerja sama dalam mencegah karhutla dengan cara bahu membahu dan fokus.
Pentingnya kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) juga dibahas, agar perusahaan, pemerintah kecamatan dan desa melengkapinya, termasuk masyarakat peduli api (MPA). Dengan sarpras, akan memudahkan tim bekerja.
“Kelengkapan sarpras cegah karhutla di kecamatan dan desa akan kami bahas sebagai penunjang cluster BPBD di kecamatan yang saatnya titiknya terus ditambah,” ucap Ketua Indra Gunawan, Senin (5/8/2024).
Perusahaan yang mengelola kawasan juga diingatkan untuk mengawasi lahannya dengan mengaktifkan patroli. Perusahaan harus bertanggung jawab kebakaran yang terjadi di kawasannya karena hal itu bisa jadi karena kelalaian.
“Kami akan mengecek kelengkapan sarpras perusahaan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mencegah dan membantu mengatasi ketika terjadi karhutla, meski tidak di wilayah perusahaan,” ucap Ketua Indra.
Rakor yang ditaja membawa semangat baru bagi semua peserta untuk selalu siap siaga ketika terjadi karhutla di mana pun dan kapan pun.
Upaya pencegahan menjadi prioritas dalam rakor tersebut. Sebab pencegahan selalu lebih baik dari pada mengobati. Jika pun harus mengatasi, kerja sama yang baik sangat diperlukan. Karena selalu saja sulitnya medan, menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi.
Hal hal sederhana dalam proses pemadaman menjadi wajib dan tidak
boleh tidak ada, yaitu air. Bagaimana bisa memadamkan api jika kanal kanal kering.
Hal itu yang terjadi saat dilakukan. pemadaman di wilayah Tasik Betung. Menurut Ketua Indra Gunawan, Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI, turun langsung melakukan pemadaman.
Hal itu terjadi sehari setelah rakor berlangsung. Semangat masih membara, namun air tidak ditemukan. Alat berat Dinas PU Tarukim Pemkab Siak melokalisir api, dengan cara membuat sekat bakar berupa parit.
“Air dari parit itulah yang digunakan untuk memadamkan api yang terus membesar,” jelas Ketua Indra Gunawan.
Ketua Indra Gunawan mengapresiasi gerak cepat dan totalitas yang dilakukan Kapolres Asep Sujarwadi bersama Kalaksa BPBD H Heriyanto.
Berkat kerjasama yang baik semua unsur, terdiri dari sedikitnya 40 orang, tim berhasil memadamkan api yang mengarah ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.
Helikopter BPBD Provinsi Riau juga sangat membantu pemadaman dari udara dengan water bombing. Namun, pemadaman terpaksa dilanjutkan Ahad (28/7), karena untuk menjaga keamanan dan keselamatan tim. Hal itu dilakukan, setelah api berhasil dipadamkan, sudah disekat, tinggal pendinginan.
Ketua Indra Gunawan meyakini kerja keras yang dilakukan akan berbuah manis. Dengan melokalisir, api tidak melebar dan pemadaman juga akan lebih mudah dilakukan.
Belajar dari upaya pemadaman, namun tidak ada air. Pembuatan embung sebagai upaya menjaga pasokan air saat terjadi kebakaran lahan memang perlu dilakukan, terutama di perusahaan perusahaan.