Tiang Lapuk, Harapan Runtuh: Rumah Panggung Baru Milik Warga Anambas Ambruk ke Laut

0
52
FOTO : Rumah kayu yang baru berdiri dua hari setelah dipindahkan dari Teluk Sunting, Kecamatan Siantan Tengah, ambruk ke laut pada Selasa sore, (09/09) lalu.

Bursakota.co.id, Anambas – Kebahagiaan Sandi Pratama (33), warga yang baru memindahkan rumah panggungnya ke Desa Serat, Kecamatan Siantan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri mendadak berubah menjadi duka.

Rumah kayu yang baru berdiri dua hari setelah dipindahkan dari Teluk Sunting, Kecamatan Siantan Tengah, ambruk ke laut pada Selasa sore, (09/09) lalu.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.15 WIB, dengan tidak ada tanda-tanda cuaca ekstrem. Sandi dan keluarganya selamat, karena saat kejadian mereka berada di luar rumah.

“Kami baru saja selesai bersih-bersih rumah. Sekitar 10 menit setelah turun, rumah langsung amblas,” ujar Sandi, Rabu (10/09/2025) Malam.

Sandi menjelaskan, rumah yang dibangun pada 2020 itu sebenarnya masih terbilang baru, berusia sekitar lima tahun. Namun, ketika dipindahkan ke Serat, beberapa bagian tiang rumah ternyata sudah lapuk.

“Posisinya memang belum pas. Ada tiang bawah yang lapuk, sementara tiang penyangga lain ikut patah,” katanya.

Beruntung, rumah itu masih kosong saat roboh. Tidak ada perabot maupun barang elektronik di dalamnya.

“Rumah memang sengaja dikosongkan waktu dipindahkan. Jadi tidak ada barang yang ikut terendam,” jelas Sandi.

Kini, rumah milik Sandi hanya tersisa kerangka. Bagian atap sudah dibongkar, sementara dinding kayu sebagian masih terendam. Menurutnya, rumah itu harus dibongkar habis sebelum bisa dibangun kembali.

“Kalau bahan masih bisa dipakai, ya dipakai bang, Tapi pasti ada yang patah dan pecah saat dibongkar. Jadi harus banyak tambahan material baru,” ujarnya.

Sandi memperkirakan, jika dihitung dari awal, biaya membangun rumah itu mencapai Rp90 juta. Namun ia belum bisa memastikan total kerugian karena proses pembongkaran belum selesai.

“Baru atap yang selesai dibongkar. Dinding belum diangkat,” tambahnya.

Proses pembongkaran rumah Sandi dibantu warga dan tim PBD (Penanggulangan Bencana Daerah) Kecamatan Siantan Timur yang menurunkan lima orang anggota.

Sebagai ASN PPPK yang bekerja di SDN 007 Etang, Kecamatan Siantan Timur, Sandi mengaku cukup berat memikul beban kerugian ini. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah desa, kecamatan, maupun pemerintah daerah.

“Harapannya ada bantuan biaya untuk membangun rumah kembali. Karena kondisi sekarang rumah benar-benar tidak bisa dipakai lagi,” tuturnya.(BK/Jun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini