Bursakota.co.id, Natuna – Sangat disayangkan setelah dua tahun berjalan pasca di rehabilitasi dan di renovasi atap sekolah SDN 008 Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur mengalami kebocoran.
Kebocoran ini menyebabkan kerusakan pada plafon di tiga ruang kelas dan majelis guru yang sudah tampak berlobang, selain berimbas pada kerusakan plafon kebocoran ini juga sangat menganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar disekolah.
Kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah di Kabupaten Natuna merupakan program dari Kementerian PUPR.
Mulyadi salah satu guru di SDN 008 Batu Gajah menuturkan, pasca di renovasi setelah berjalan dua tahun ada empat ruangan yang mengalami kebocoran.
“Ada empat ruangan yang bocor tiga ruang kelas dan yang satunya ruang majelis guru, Rehabilitasi selesai di akhir tahun 2019, setelah dua tahun berjalan atap sekolah mengalami kebocoran, sehingga ketika hujan turun sangat mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah,” terang Mulyadi di Ruang sekolah SD 008 Batu Gajah, Rabu 09 Maret.
Selain itu Mulyadi juga menuturkan, pihak sekolah sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait, untuk mencari solusi mencegah kebocoran yang terjadi.
“Kita dari pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, ketika mereka berkunjung ke sekolah, tanggapan dari mereka supaya memperbaiki kebocoran yang ada,” tuturnya.
Mulyadi juga mengakui, melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pihak sekolah telah mencoba memperbaiki kebocoran yang ada, karena anggaran terbatas tidak bisa memaksimalkan perbaikan.
“Kita dari pihak sekolah sudah melakukan apa yang menjadi arahan dari dinas terkait, memperbaiki kebocoran itu melalui anggaran dana BOS pada tahun 2021, namun dikarenakan kebocorannya sudah sangat parah dan dana yang terbatas, sehingga tidak mencapai hasil yang maksimal,” akuinya.
Selain itu Mulyadi juga berharap, agar dinas terkait secepatnya merespon masalah kebocoran ini, agar kerusakan pada plafon tidak semakin parah.
“Kita dari pihak sekolah sangat berharap, agar dinas terkait cepat menangapi permasalahan ini, agar kerusakan khususnya plafon tidak makin parah,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Zubaidah wakil kelas dua mengakui, dengan adanya kebocoran di kelas, sangat menganggu berjalannya proses belajar mengajar.
“Kebocoran di ruang kelas sangat menganggu aktivitas belajar mengajar, ketika hujan kita harus menepi dari tempat yang bocor,” lugasnya.
Zubaidah berharap, agar dinas terkait bisa secepatnya menanggapi masalah atap sekolah yang bocor ini, agar proses belajar mengajar ini bisa berjalan semestinya. (dodi)