Harkitnas ke-117 di Kepri: Nyanyang Haris Pratamura Ajak Masyarakat Bangkit dengan Langkah Tenang dan Penuh Keyakinan

0
15
FOTO : Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar di Lapangan Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Selasa pagi (20/5).

Tanjungpinang – Langit Dompak yang cerah mengiringi jalannya Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar di Lapangan Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Selasa pagi (20/5).

Bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyampaikan amanat penuh semangat kebangsaan dan relevansi sejarah bagi masa kini.

Di hadapan para kepala OPD dan jajaran pegawai Pemerintah Provinsi Kepri yang hadir, Nyanyang membuka pidatonya dengan menyelami kembali semangat awal kebangkitan bangsa Indonesia.

“117 tahun lalu, di tengah bayang-bayang kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran yang menyala: bahwa nasib bangsa ini hanya bisa ditentukan oleh tangan kita sendiri. Budi Utomo menjadi simbol kesadaran kolektif yang membangkitkan keberanian untuk bersatu dan berubah,” ujarnya penuh makna.

Namun, menurutnya, kebangkitan nasional bukan sekadar bagian dari buku sejarah. Kebangkitan adalah proses yang terus berlanjut ikhtiar harian untuk menjawab tantangan zaman, dari derasnya arus digitalisasi, ancaman krisis pangan, hingga pentingnya kedaulatan di ruang siber.

“Hari ini, kita hidup di masa ketika batas negara menjadi kabur oleh teknologi, dan kemajuan tidak lagi ditentukan jarak, tapi kemampuan adaptasi. Di sinilah semangat kebangkitan harus hadir bukan hanya sebagai kenangan, tapi sebagai panduan,” tambahnya.

Prabowo-Gibran dan Arah Kebijakan Baru

Dalam konteks nasional, Nyanyang menggarisbawahi 150 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai periode yang penuh dengan langkah-langkah strategis membangun pondasi rakyat.

Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis yang disebut telah menjangkau lebih dari 3,5 juta anak Indonesia. Menurutnya, program ini merupakan bentuk kebijakan yang langsung menyentuh hajat hidup rakyat, terutama anak-anak.

“Kemajuan bangsa bisa dimulai dari piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi sekolah tanpa rasa lapar,” tegasnya.

Program lain seperti layanan kesehatan gratis berbasis digital yang telah dinikmati lebih dari 777 ribu warga, serta pendirian AI Centre of Excellence di Papua disebut Nyanyang sebagai cermin dari wajah baru Indonesia: tangguh secara teknologi, namun tetap berpihak pada rakyat kecil.

Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan anak di ruang digital dengan hadirnya Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) sebagai wujud kehadiran negara dalam menjaga generasi masa depan.

Langkah Tenang Menuju Indonesia Adil dan Beradab

Menutup amanatnya, Wakil Gubernur menyampaikan ajakan yang menyentuh: agar masyarakat tidak hanya mengenang semangat kebangkitan, tetapi merawat dan menghidupkannya.

“Kebangkitan itu seperti akar pohon: tidak terlihat di permukaan, tapi bekerja dalam diam, mengokohkan fondasi kehidupan. Mari kita bangkit bersama, dengan langkah tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, adil, dan beradab,” pungkasnya.

Upacara ditutup dengan khidmat. Bendera Merah Putih berkibar tinggi diiringi lagu-lagu nasional, menjadi simbol semangat kolektif yang tak lekang oleh zaman.

Di tengah tantangan yang terus berubah, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momen refleksi: bahwa bangsa ini hanya akan besar jika seluruh rakyatnya berjalan bersama menuju cita-cita bersama.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini