Janhan Ali Serius Tangani Banjir dan Data PKH yang Bermasalah di Sungai Apit

0
9
Ket Foto : Reses Anggota DPRD Siak dari Komisi III, Janhan Ali, di Kecamatan Sungai Apit

Siak – Reses Anggota DPRD Siak dari Komisi III, Janhan Ali, di Kecamatan Sungai Apit menjadi momentum penting untuk mendengar langsung keluhan masyarakat.
Dalam pertemuan di beberapa desa, dua isu utama yang mencuat adalah persoalan banjir dan ketidakakuratan data Program Keluarga Harapan (PKH). Kedua masalah ini dianggap warga sangat mendesak untuk segera ditangani guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir tersebut,

PKH adalah program bantuan sosial yang diharapkan mampu meringankan beban masyarakat kurang mampu. Namun, dalam pelaksanaannya, warga Sungai Apit mengeluhkan adanya ketidakakuratan data penerima. Banyak warga yang merasa memenuhi kriteria PKH justru tidak terdaftar, sementara ada penerima yang dinilai sudah tidak layak tetap mendapatkan bantuan.

“Banyak yang bertanya-tanya, kenapa ada warga yang layak tidak masuk dalam daftar, sedangkan yang tidak layak malah masih mendapatkan bantuan. Ini jelas menimbulkan kecemburuan sosial,” ujar salah seorang warga dalam reses, Selasa (5/12).

Janhan Ali memandang persoalan ini sebagai tantangan serius yang harus segera diatasi. Ia menegaskan pentingnya evaluasi dan pembaruan data secara berkala untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar tepat sasaran.

“Data PKH seharusnya dinamis, mencerminkan kondisi aktual masyarakat. Bisa saja yang sebelumnya layak, sekarang sudah tidak layak. Sebaliknya, yang dulu tidak memenuhi kriteria kini membutuhkan bantuan. Saya akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk memastikan data ini diperbarui dan diawasi lebih baik,” tegas Janhan.

Menurutnya, pembaruan data tidak hanya akan mengurangi kecemburuan sosial, tetapi juga memastikan alokasi anggaran negara dimanfaatkan secara efisien dan tepat guna.

Selain masalah PKH, banjir menjadi isu besar lainnya yang dihadapi masyarakat Sungai Apit, terutama di Kampung Bunsur dan sekitarnya. Lokasi kecamatan yang berada di wilayah pesisir dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Meranti membuat Sungai Apit rentan terhadap banjir musiman.

Warga mengeluhkan bahwa banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengganggu aktivitas ekonomi, khususnya pertanian dan perikanan. Banjir juga menyebabkan genangan air yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Setiap tahun, banjir seperti sudah menjadi ‘hadiah’ yang tidak pernah kami inginkan. Kami ingin solusi yang konkret agar masalah ini tidak terus berulang,” ungkap salah seorang warga Kampung Bunsur.

Menanggapi hal ini, Janhan Ali menyatakan komitmennya untuk mengupayakan langkah nyata. “Saya memahami bahwa banjir ini adalah ancaman serius bagi kehidupan masyarakat. Kami akan mencari solusi yang berkelanjutan, baik melalui normalisasi aliran sungai, pembangunan infrastruktur drainase, maupun koordinasi dengan pihak terkait di tingkat kabupaten dan provinsi,” ujarnya.

Janhan menambahkan bahwa pendekatan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi banjir, mengingat kondisi geografis Sungai Apit yang unik. Ia juga membuka peluang untuk menggandeng instansi pemerintah lain agar masalah ini dapat ditangani lebih cepat dan menyeluruh.

Bagi Janhan, reses adalah waktu yang sangat berharga untuk memahami masalah masyarakat secara langsung. Ia merasa terhormat atas partisipasi warga yang antusias dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi mereka.

“Reses ini bukan hanya agenda formal, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat. Dengan mendengar langsung, saya dapat membawa suara mereka ke dalam pembahasan di DPRD dan mencari solusi yang benar-benar sesuai kebutuhan,” ungkapnya.

Janhan juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada warga yang hadir. Menurutnya, kehadiran masyarakat mencerminkan kepercayaan mereka kepada dirinya sebagai wakil rakyat. Ia berkomitmen untuk membalas kepercayaan tersebut dengan kerja nyata.

“Saya lahir dari masyarakat dan ada di sini karena kepercayaan mereka. Ini adalah tanggung jawab besar, dan saya akan memastikan setiap aspirasi yang disampaikan mendapat perhatian penuh,” tambahnya.

Reses ini menimbulkan harapan besar di kalangan masyarakat Sungai Apit. Mereka berharap masalah banjir dan ketidakakuratan data PKH yang telah lama membebani mereka dapat segera teratasi.

“Saya percaya Pak Janhan akan membawa perubahan. Kami hanya berharap janji-janji ini bisa terealisasi,” ujar salah seorang warga.

Janhan Ali berjanji akan membawa aspirasi warga ini ke pembahasan DPRD dan memastikan bahwa langkah-langkah konkret segera diambil. Dengan pendekatan yang serius dan terfokus, ia optimis persoalan banjir dan data PKH dapat diatasi, membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Sungai Apit.

Kegiatan reses ini tidak hanya menjadi sarana mendengar keluhan masyarakat, tetapi juga sebagai wujud nyata dari dedikasi Janhan Ali dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.(Bk/Adi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini