Natuna – Kabupaten Natuna tengah menghadapi berbagai tantangan berat, mulai dari persoalan keuangan hingga masalah layanan publik yang belum terselesaikan.
Keterbatasan anggaran membuat pemerintah daerah terhimpit hutang, sementara masyarakat terus mengeluhkan berbagai aspek kehidupan yang semakin sulit.
Salah satu persoalan yang paling mendesak adalah tunggakan pembayaran kepada kontraktor yang telah menyelesaikan proyek infrastruktur pada tahun 2024.
Hingga kini, banyak kontraktor masih menunggu pencairan dana, yang berdampak pada kelangsungan usaha mereka.
“Kami sudah menyelesaikan proyek sesuai kontrak, tetapi pembayaran belum diterima. Ini tentu memberatkan kami secara finansial,” ujar salah satu kontraktor di Natuna kepada bursakota.co.id, Rabu 12 Maret 2025.
Tak hanya itu, tenaga kesehatan juga menuntut pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang tertunda.
Padahal, peran mereka dalam memberikan layanan kesehatan sangat krusial, terutama di tengah keterbatasan tenaga medis dan fasilitas yang belum memadai.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, telah melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Natuna untuk melihat langsung kondisi layanan kesehatan.
Dalam kunjungannya, ia menemukan berbagai kendala, mulai dari minimnya dokter hingga keterbatasan obat-obatan dan fasilitas rumah sakit.
Ia bahkan langsung menghubungi Kementerian Kesehatan untuk meminta tambahan tenaga medis ke Natuna.
Selain sektor kesehatan, transportasi udara juga menjadi sorotan. Maskapai Nam Air dan Wings Air mengurangi jadwal penerbangan ke Natuna karena rendahnya jumlah penumpang.
Hal ini semakin memperumit mobilitas warga, terutama bagi yang membutuhkan akses cepat ke luar daerah.
Dengan berbagai persoalan yang menumpuk, masyarakat berharap pemerintah daerah segera menemukan solusi konkret.
Salah satu yang dinanti adalah terbitnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) untuk pembayaran hutang tahun 2024, yang diharapkan dapat menjadi titik terang dalam penyelesaian tunggakan pembayaran dan peningkatan layanan publik di Natuna.
Namun, tanpa langkah cepat dan strategi yang tepat, Natuna masih harus berjuang menghadapi beban hutang dan segudang persoalan yang semakin kompleks.
Editor : Papi