
Bursakota.co.id, Anambas – Kegiatan Media Gathering dan Diskusi Industri Hulu Migas yang diselenggarakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari perusahaan hulu migas yang berada di Kabupaten Kepulauan Anambas pada Kamis, 17/11 lalu di Kota Batam bersama Wartawan Kepulauan Anambas, dengan tema “Wartawan Adalah Kreator” menimbulkan polemik dan kecemburuan sosial bagi awak media yang bertugas di Kepulauan Anambas.
Pasalnya, judul bersama Wartawan Kepulauan Anambas dinilai tidak sesuai, karena hanya segelintir saja awak media yang diikut sertakan dalam kegiatan tersebut, bahkan banyak rekan-rekan media yang tidak tau akan adanya kegiatan tersebut. Hal ini tentu saja menjadi tanda tanya kenapa bisa seperti itu, bahkan ada undangan khusus kepada awak media dari perusahaan hulu migas tersebut.
Seperti yang disesalkan oleh salah seorang rekan media yang bertugas di Kepulauan Anambas, Yuni Saputra, awak media dari Kejoranews.com ini sampai membuat cuitan di grup WhatsApp Pers Natuna – Anambas. Dalam tulisannya tersebut, dia menyesalkan kenapa harus kegiatan perusahaan hulu migas diselenggarakan di Kota Batam, sedangkan perusahan tersebut berada di Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Dengan berkesinambungan. Maka kegiatan tersebut harus menjadi evaluasi tentunya kepada pihak perusahaan hulu migas yang beroprasi di Anambas, sebab bukan hanya segelintir wartawan saja yang dilibatkan mesti dan menjadi bentuk perhatian. Karna masih banyak Wartawan yang mempunyai gagasan serta ide-ide kreator yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas,” tulis Yunior, Kamis (17/11/2022) lalu.
“Semoga kedepan dalam kegiatan Media Gathering dan Diskusi Industri Hulu Migas sebaiknya bisa diadakan di Anambas, agar teman-teman yang lainnya juga bisa berkarya dan berkualitas sebagaimana mestinya dengan posisi yang sama, tanpa harus membedakan dengan yang lainnya,” tambah dia.
Dia juga mengucapkan permintaan maaf jika tulisan tersebut membuat rekan wartawan di Anambas merasa tersinggung, karena menurutnya hal ini ditujukan kepada perusahaan untuk dijadikan saran dan masukan, bukan kepada rekan media.
“Mohon maaf sebelumnya. Tidak ada niat hati menyingung siapa pun kawan-kawan yang ada di dalam grup ini, karna saya yakin rekan-rekan wartawan semua bersinergitas satu dengan yang lainnya. Maka usulan dari saya berharap sampai ke pihak perusahaan yang membuat kegiatan tersebut. Karena perusahaan hulu migas yang beroperasi di Anambas tentunya harus menghargai rekan-rekan yang lainnya dan Perusahaan yang beroperasi di Anambas juga tidak harus membedakan dengan yg lainnya, karena semua wartawan Anambas bersinergitas,” ucap Yuni.
Jika dipikir dengan akal yang sehat, saran tersebut tentulah benar. Pasalnya, yang diketahui mengikuti kegiatan tersebut hanyalah belasan orang. Sementara, jumlah media yang ada di Anambas diketahui ada kurang lebih 40 orang.
Harapannya nanti, bila ada kegiatan yang sama, bisa diselenggarakan dengan melibatkan semua awak media yang bertugas di Kabupaten Kepulauan Anambas, tentu saja agar tidak menimbulkan kontra dari rekan media, agar semua rekanan bisa terakomodir tentunya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dan tanggapan dari pihak KKKS perusahaan hulu migas yang bersangkutan selaku panitia penyelenggara.*(Jun/Tim)