Bursakota.co.id, Lampung – Polemik tak terurusnya pekarangan Pasar Putri Agung Menggala masih terus berlanjut.
Sempat di angkat pemberitaannya oleh media Bursakota.co.id beberapa waktu lalu hingga saat ini masih belum ada juga perubahan yang dilakukan oleh Dinas terkait.
Pekarangan pasar masih terlihat sama, semak belukar masih menutupi sebagian wilayah pasar.
Kamis (23/12), tim Media Bursakota.co.id bermaksud menjumpai Kepala Dinas Pasar, Kabupaten Tulang Bawang, Amri Alvis untuk menanyakan juknis perawatan pasar serta anggaran yang di gunakan, serta meminta tanggapannya atas keritikan dari dua LSM Lampung.
Namun sangat di sayangkan saat tim Bursakota.co.id sampai di Dinas Pasar Putri Agung Menggala Kepala Dinas Pasar sedang tidak berada di tempat.
Menurut keterangan salah satu staf, Kepala Dinas sedang berada diluar kantor dan tidak tahu apakah akan kembai atau tidak lagi.
“kalau tadi pagi sih beliau masuk pak,” ujar salah satu staf Kantor Dinas Pasar Kabupaten Tulang Bawang ini.
Setelah mendengar pernyataan dari salah staf ini tim Bursakota.co.id mencoba untuk berkomunikasi dengan Sekretaris Dinas Pasar, Maya Safitri.
Namun ternyata Sekretaris juga tidak berada di tempat, karena Kadis dan Sekretaris tidak berada ditempat Tim Bursakota.co.id mencoba untuk menjumpai Kepala Bidang Pengelolaan pasar dan pengembangan perdagangan, Arie Maifina.
Kemudian salah satu staf mengatarkan tim Bursakota.co.id untuk menemui Kabid Pengelolaan Pasar dan Pengembangan Perdagangan, Dinas Pasar Kabupaten Tulang Bawang ini.
Sesampainya didepan ruang Kabid Pengelolaan Pasar dan Pengembangan Perdagangan terlihat Kabid sedang duduk santai diruang kerjanya.
Staf kemudian masuk keruanga tersebut dan menjelaskan bawah ada tamu dari media yang ingin berjumpa, dengan cepat Arie Maifina langsung berdiri dan mengajak tim Media menuju ruangan tamu sekretaris yang saat itu sedang kosong.
Setelah duduk Arie Maifina langsung menanyakan keperluan dan tujuan tim bursakota.co.id, begitu juga dengan tim Bursakota langsung menjelaskan tentang berita yang sudah di terbitkan oleh media Bursakota tentang tak terurusnya kawasan Pasar Putri Agung Menggala, dimana dalam berita tersebut mempertanyakan area Pasar yang sudah di tumbuhi rumput besar tetapi terkesan di biarkan saja tanpa ada pembersihan, serta kritikan yang di lemparkan oleh dua Ketua Umum LSM Lampung.
Mendengarkan pertanyaan dari Tim Burskota ini, Kabid pengelolaan pasar dan pengembangan perdagangan ini menyatakan dirinya tak berani menjawab. Karena menurutnya Kadislah yang memeiliki wewenang untuk menjawab perihal ini.
“Maaf, kalau untuk pemberitaan terkait rumput yang sudah tumbuh itu, silahkan temui pak kadis, karena beliau lah yang berhak menjawabnya,” ucapnya kepada tim Bursakota.
Ketika disinggung tentang berapa Anggaran yang diperuntukan untuk pengelolaan pasar atau perawatan pasar, Arie Maifina, terlihat agak gugup dan enggan menjawab pertanyaan dari tim Media.
“Untuk berapa anggaran itu, saya tidak bisa untuk menjawabnya soalnya saya takut salah,” sebutnya.
” soalnya yang tau persis itu adalah bendahara, sedangkan dia sudah pulang, besok saja bapak kesini tapi jangan jam segini, kalau jam segini kantor sudah sepi, bapak lihat saja pasar saja sudah sepi,” sambungnya lagi.
Mendengarkan ucapan dari Arie Maifina ini membuat tim Bursakota agak bingung, untuk menjawab berapa anggaran yang di peruntukkan pengelolaan dan perawatan pasar Putri Agung Menggala, kok yang harus menjawab pertanyaan itu seorang bendaharanya, lalu pungsinya selaku kabid bidang pengelolaan pasar dan perdagangan dimana.
Dan yang paling membuat anehnya lagi, jika ingin berjumpa dengan para pegawai yang ada didinas pasar maka harus datang di pagi hari, karena kalau siang Dinas sudah kosong.
Padahal pada saat itu masih Jam 12.30 siang, apakah jam kerja Dinas Pasar memang hanya sampai jam 12.30 saja.
Terkait hal ini, diharapkan kepada pihak Inspektorat Tulang Bawang agar kiranya dapat meneliti dan atau mengaudit ulang kembali anggaran untuk pengelolaan atau pemeliharaan pasar Putri Agung Menggala, karena sangat jelas di mata umum lingkungan pasar seakan tak pernah di urus selama bertahun-tahun oleh Dinas yang terkait.
Sampai diterbitkan berita yang kedua kalinya, pihak Dinas Pasar masih belum bisa dimintai keterangan tentang keadaan lingkungan Pasar Putri Agung Menggala yang diduga tidak adanya perawatan, yang menyebabkan area sekitar pasar di tumbuhi rumput semak belukar, dikhawatirkan bila tiba musim penghujan rumput-rumput liar ini akan berkembang jauh lebih banyak lagi sehingga pasar terkesan seperti hutan belantara. *** (Zulkifli)