Bursakota.co.id, Natuna – Menanggapi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa titik diruas jalan Batubi-Kelarik (semala) pada Senin (16/01/23) lalu membuat Pemda Natuna melakukan rapat koordinasi khusus membahas penanganan karhutla.
Rakor dipimpin oleh Sekda Natuna, Boy Wijanarko di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai pada Selasa (17 Januari 2023).
Dalam kesempatan itu, Boy Wujanarko menyampaikan kejadian kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu lalu haruslah di tanggapi dengan serius.
Pasalnya dalam beberapa hari belakangan ini wilayah Kabupaten Natuna secara umum mengalami cuaca panas dan berangin, hal ini tentunya cenderung memicu terjadinya kebakaran lahan.
“kebakaran bukan hal sepele jadi kita akan mulai dari desa dan kecamatan untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan kondisi cuaca yang panas agar tidak melakukan pembakaran lahan baik secara kecil maupun skala besar,” ungkap Boy.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika menyampaikan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti adanya laporan kebakaran tersebut dengan cara berkoordinasi dengan Disdamkar dan turun bersama ke lokasi kejadian.
“Ketika mendapatkan laporan adanya kebakaran lahan di Semala kami langsung berkoordinasi dengan Damkar dan pihak TNI-POLRI juga aparat setempat untuk segera memantau lokasi kejadian,” ucap Raja Darmika.
Terkait kejadian kebakaran ini, Raja Darmika mengatakan perlunya upaya penangan yang cepat mengingat angin yang cukup kuat sehingga dikhawatirkan kebakaran dapat terjadi lebih luas.
“kalau jarak ke pemukiman memang agak jauh, namun asap yang di hasilkan cukup mengganggu jarak pandang, untuk itu kami menghimbau agar para pengendara lebih berhati-hati,” terang Raja Darmika
Sedangkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna, Syawal mengatakan peristiwa kebakaran ini bukan yang pertama kalinya terjadi ditahun ini, sebelumnya kejadian yang sama pernah terjadi di Kecamatan Bunguran Timur Laut dan Kecamatan Bunguran Selatan.
“Kebakaran lahan terjadi sebelum di Semala ini yakni di daerah Puak, Sujung dan Cemaga itu estimasinya 107 hektar. Untuk wilayah Bunguran timur seperti Puak, itu masih terjangkau oleh kami, masih bisa dilokalisir. Untuk yang wilayah jauh itulah kendala nya, kami sampai disana mungkin api nya sudah melebar,” ucap Syawal.
Agar dapat menangani kejadian kebakaran lebih cepat, Syawal mengatakan akan mengaktifkan kembali posko damkar yang ada dibeberapa kecamatan yang sudah terbentuk sebelumnya untuk antisipasi dan penanggualangan lebih cepat.
“Kita akan mencoba memaksimalkan segala potensi yang ada agar kejadian kebakaran seperti ini dapat teratasi lebih dini, karena semakin lama kebakaran itu terjadi maka api akan semakin susah untuk di jinakkan,” tutupnya.
Rakor juga di ikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Beberapa Kepala Dinas dan Camat Sebunguran Besar. (Bk/Dika)