Natuna – Suara musik tradisional berpadu gerak lincah penari menyihir penonton di malam Kenduri Budaya Pulau Tiga 2025.
Adalah Tari Tupeng, kesenian khas Natuna yang nyaris punah, namun berhasil “dihidupkan kembali” hanya dalam waktu tiga hari lewat Lokakarya Seni yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV.
Tari Tupeng, yang memadukan unsur gerak, musik, dan teatrikal, dibawakan penuh energi oleh para peserta lokakarya di panggung Pelantar Desa Pulau Tiga Barat, Rabu (13/8/2025).
Penonton tampak antusias, tak jarang memberi tepuk tangan panjang setiap babak tarian usai.
Kepala BPK Wilayah IV mengaku terkesan dengan capaian peserta.
“Hanya tiga hari mereka belajar, tapi hasilnya sangat memukau. Ini bukti bahwa regenerasi kesenian bisa dilakukan dengan metode yang tepat, meski waktunya terbatas,” ujarnya.
Lokakarya ini menjadi bagian dari upaya pelestarian seni tradisi Natuna yang kian tergerus zaman. Melalui pembinaan intensif, peserta tak hanya mempelajari gerak dan irama, tetapi juga makna filosofis Tari Tupeng sebagai cermin kehidupan masyarakat masa lampau.
Malam itu, panggung budaya Kenduri Budaya Pulau Tiga seakan menjadi saksi bahwa warisan leluhur Natuna belum padam ia hidup kembali di langkah-langkah generasi muda. (Bk/Dika)