Natuna Disiapkan Jadi Gerbang Ekspor-Impor di Perbatasan, Pelabuhan Selat Lampa Segera Beroperasi Penuh

0
131
FOTO : Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad didampingi Bupati Natuna Cen Sui Lan dalam Rapat Koordinasi Ekspor dan Impor yang digelar di Gedung Daera Provinsi Kepri, Senin (25/8/2025).

Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, menegaskan kesiapan Kabupaten Natuna untuk menjadi gerbang ekspor dan impor di kawasan perbatasan. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Ekspor dan Impor yang digelar di Gedung Daerah Provinsi Kepri, Senin (25/8/2025).

Menurut Gubernur Ansar, gagasan ini lahir dari komunikasi dengan Bupati Natuna, Cen Sui Lan, yang menekankan kebutuhan mendesak masyarakat Natuna akan pasokan bahan pokok melalui jalur impor.

“Ibu Bupati menyampaikan ide agar Natuna bisa melakukan kegiatan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Alhamdulillah, sudah ditetapkan Pelabuhan Selat Lampa sebagai lokasi, dan ke depan kita juga berharap bisa melaksanakan ekspor dari sana,” ujar Ansar.

Perhatian Pemerintah Pusat Sangat Dibutuhkan

Ansar menegaskan bahwa pemerintah pusat harus memberi perhatian khusus terhadap daerah perbatasan seperti Natuna. Tanpa kebijakan afirmasi, kata dia, sulit menjamin ketersediaan kebutuhan pokok sekaligus menekan inflasi.

Ia juga menyinggung pertumbuhan ekonomi Kepri yang mencapai 7,14 persen pada triwulan II 2025, tertinggi di Sumatera dan ketiga nasional. Namun, pertumbuhan itu harus dirasakan langsung oleh masyarakat, bukan hanya angka statistik.

“Pertumbuhan itu tidak akan memberikan trickle down effect jika stabilitas harga kebutuhan pokok tidak terjaga. Karena itu, ekspor-impor menjadi solusi nyata,” tegasnya.

Harapan Besar pada Pelabuhan Selat Lampa

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ansar berharap Pelabuhan Selat Lampa segera beroperasi penuh sebagai pintu masuk ekspor-impor internasional. Infrastruktur dan fasilitas pendukung seperti karantina, imigrasi, bea cukai, hingga otoritas pelabuhan harus dilengkapi.

“Lebih cepat lebih baik. Fasilitas itu sebenarnya sudah ada, tinggal kita lengkapi. Kalau semua terpenuhi, Natuna bisa menjadi international logistics hub yang strategis,” katanya.

Natuna Jadi Hub Distribusi Regional

Sementara itu, Bupati Natuna Cen Sui Lan menjelaskan bahwa kegiatan impor tidak bisa hanya mengandalkan kebutuhan 80 ribu penduduk Natuna. Agar menarik bagi vendor, Natuna diarahkan menjadi hub distribusi ke wilayah lain, termasuk Kalimantan dan Sulawesi.

“Kalau hanya untuk kebutuhan Natuna, vendor akan berpikir dua kali. Maka strategi kami adalah menjadikan Natuna sebagai hub impor dan ekspor dengan dukungan penuh pemerintah provinsi dan pusat,” jelas Cen.

Dukungan juga datang dari pihak swasta. PT Eco Batam Indonesia menilai pembukaan jalur langsung ke Natuna akan memangkas biaya logistik yang selama ini sangat mahal.

“Dari Tiongkok ke Natuna hanya 2.300 km, tapi kalau harus memutar ke Jakarta–Surabaya–Batam bisa mencapai 10 ribu km. Inilah penyebab harga barang di Natuna tinggi. Jika jalur langsung dibuka, Natuna bisa jadi pusat logistik strategis,” kata perwakilan PT Eco Batam Indonesia.

Selain impor, potensi ekspor juga terbuka lebar. Sejumlah komoditas lokal seperti kelapa, pinang, pisang, dan hasil pertanian lainnya dinilai memiliki peluang besar menembus pasar luar negeri, terutama Tiongkok dan Singapura.

Semua Pihak Satu Suara

Rencana menjadikan Natuna gerbang ekspor-impor ini mendapat dukungan penuh dari Bea Cukai Tanjungpinang, KSOP Kelas II Tanjungpinang, serta Balai Karantina Pertanian. Seluruh pihak berkomitmen mempercepat regulasi dan perizinan agar aktivitas ekspor-impor di Selat Lampa segera terealisasi.

Menutup arahannya, Gubernur Ansar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pusat, dan sektor swasta.

“Mari kita susun langkah konkret agar Pelabuhan Selat Lampa benar-benar menjadi gerbang ekspor-impor Natuna dan mendukung kesejahteraan masyarakat perbatasan,” pungkas Ansar.

Turut hadir dalam rakor tersebut Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri Aries Fhariandi, Kepala Disperindag Kepri Novianto, Kepala Diskominfo Kepri Hendri Kurniadi, OPD Kabupaten Natuna, Kepala Bea Cukai Tanjungpinang Joko Pri Sukmono Dwi Widodo, perwakilan KSOP, Balai Karantina Pertanian, serta jajaran PT Eco Batam Indonesia.

Editor: Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini