Lingga – Menanggapi kisruh yang terjadi terkait keberadaan dua kapal, Lintas Kepri dan Oceana 9, di wilayah Kabupaten Lingga, Tokoh Pemuda sekaligus Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lingga, Ruslan (Jagat), angkat bicara, Sabtu (26/4/2025).
Ruslan menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu saling memperdebatkan kapal mana yang seharusnya beroperasi di Lingga. Menurutnya, kehadiran kapal-kapal tersebut justru dibutuhkan untuk menunjang mobilitas dan kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Dapil II Senayang.
“Saya tegaskan, tidak perlu kita saling mendukung kapal mana yang mau masuk ke Lingga ini, selagi itu bisa membantu fasilitas masyarakat Kabupaten Lingga. Kami yang tinggal di wilayah Dapil II Senayang juga perlu adanya kapal yang singgah di daerah kami,” tegas Ruslan.
Ia menjelaskan, rute kedua kapal tersebut sebenarnya berbeda.
Kapal Lintas Kepri melayani rute Jagoh – Sungai Tenam – Telaga Punggur, sementara Oceana 9 melayani rute Pancur – Senayang – Sungai Tenam – Tajur Biru – Benan – Telaga Punggur, dengan perbedaan waktu tiba di Pelabuhan Sungai Tenam.
“Itu tergantung penumpang mau naik kapal mana. Kalau ingin cepat, bisa naik Oceana 9. Kalau mau menunggu, bisa pilih Lintas Kepri. Semua tergantung rezeki dan pilihan masing-masing,” jelasnya.
Ruslan juga mengungkapkan bahwa perjuangan agar kapal Oceana 9 bisa melayani rute Pancur hingga Telaga Punggur tidaklah mudah. Ia mempertanyakan mengapa setelah kapal tersebut beroperasi justru muncul kisruh.
“Perjuangan memasukkan kapal Oceana 9 ini cukup susah. Tapi kenapa setelah kapal ini bisa beroperasi di daerah kami, malah jadi ribut? Ada apa ini semua?” tanyanya.
Sebagai penutup, Ruslan menegaskan bahwa yang diharapkan masyarakat adalah kemudahan akses transportasi, bukan mempermasalahkan kapal tertentu.
“Kita ingin kapal-kapal yang masuk ke Lingga ini fokus pada pelayanan kepada masyarakat. Semakin banyak kapal yang berlayar di perairan gugusan Pulau Senayang, semakin bagus,” pungkasnya.(Bk/Iwan)