Polri dan Masyarakat Pesisir Bersatu Bangun Kelong, Lestarikan Budaya dan Ketahanan Pangan di Lingga

0
44
Ket Foto : Bripka Samsurizal, Kapolsubsektor Desa Bakong, tampak menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu bersama warga membangun kelong alat tangkap ikan tradisional

Lingga – Di tengah semilir angin laut dan debur ombak yang menenangkan, suasana berbeda tampak di perairan Desa Bakong, Kamis (24/4/2025).

Bripka Samsurizal, Kapolsubsektor Desa Bakong, tampak menyingsingkan lengan baju, bahu-membahu bersama warga membangun kelong alat tangkap ikan tradisional yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir Kabupaten Lingga.

Tak sekadar hadir, keikutsertaan Bripka Samsurizal dalam kegiatan gotong royong ini mencerminkan semangat kebersamaan yang tulus dan peran aktif Polri dalam menjaga bukan hanya keamanan, tetapi juga nilai-nilai lokal yang hidup dalam keseharian masyarakat.

Kelong, yang dibangun dari bambu dan kayu laut, bukan hanya sekadar alat penangkap ikan bilis (tri), tapi juga simbol dari harmoni antara manusia dan alam. Konstruksinya yang sederhana dan ramah lingkungan mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, menjadi bukti bahwa masyarakat pesisir telah lama mengusung prinsip keberlanjutan dalam kehidupan mereka.

Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Singkep Barat, IPTU Henry Gunawan, menyampaikan apresiasi mendalam atas partisipasi aktif anggotanya dalam kegiatan sosial-kultural tersebut.

“Kami mendukung penuh setiap inisiatif yang mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat. Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa polisi juga bagian dari kehidupan sosial masyarakat, hadir bukan hanya sebagai penjaga hukum, tapi juga sebagai sahabat dan mitra warga,” ujar IPTU Henry.

Bagi Bripka Samsurizal sendiri, kegiatan ini adalah panggilan jiwa. “Kami ingin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, ikut serta dalam aktivitas mereka, mengenal lebih dalam budaya dan nilai yang mereka jaga. Dengan gotong royong seperti ini, kita tak hanya membangun kelong, tapi juga menumbuhkan rasa saling percaya dan kebersamaan,” ucapnya penuh semangat.

Tak berlebihan jika pembangunan kelong ini dilihat sebagai praktik nyata pelestarian budaya dan ketahanan pangan lokal yang melibatkan semua elemen. Tradisi bertemu dengan inovasi sosial, dan aparat kepolisian menjadi bagian aktif dalam proses ini.

Dari Desa Bakong, kita belajar bahwa membangun bangsa bukan melulu soal pembangunan fisik yang megah, tapi juga merawat tradisi, memperkuat kearifan lokal, dan menumbuhkan solidaritas antara warga dan aparat. Karena sejatinya, dari gotong royong yang sederhana, lahir kekuatan besar untuk masa depan yang lebih baik.(Bk/Iwan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini