Bursakota.co.id, Kepri – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah menyelesaikan pembangunan fasilitas ponton HDPE di beberapa lokasi kunci, seperti Tarempa dan Pantai Indah Kijang. Ponton ini, sebagai bagian dari infrastruktur transportasi, dirancang untuk mempermudah akses masyarakat dalam naik dan turun dari kapal.
Menurut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, pembangunan pelabuhan menjadi salah satu upaya dalam visi misinya untuk mempercepat konektivitas antar pulau dan membangun infrastruktur kawasan.
Ansar berharap pelabuhan-pelabuhan ini akan menjadi pusat penting dalam mendukung perputaran ekonomi masyarakat.
“Konektivitas tidak hanya menyatukan wilayah, tapi juga potensi yang dimiliki setiap wilayah. Kelancaran barang dan jasa sangat penting di Kepri, terutama karena sebagian besar wilayahnya adalah laut. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Ansar.
Tidak hanya di Tarempa dan Pantai Indah Kijang, ada juga pembangunan tiga pelabuhan lainnya, seperti Kuala Maras di Letung, Penagi di Ranai, dan Selat Belia di Kundur.
Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran sebesar Rp38,7 miliar untuk pembangunan kelima pelabuhan ini.
Junaidi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, menyampaikan kegembiraan masyarakat atas pembangunan ponton HDPE ini, yang sangat membantu akses mereka ke kapal.
Dia menekankan bahwa fleksibilitas tinggi ponton HDPE terhadap pasang surut air laut menjadi keunggulan bagi masyarakat.
“Pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti di pelabuhan Bulang Linggi Tanjung Uban dilakukan demi kenyamanan masyarakat. Perbaikan ini akan selesai dalam waktu seminggu,” kata Junaidi.
Dukungan dari pemerintah pusat juga terlihat melalui Kementerian Perhubungan, yang menyediakan kapal KMP Bahtera Nusantara 03 untuk melayani rute Tanjung Uban-Tambelan-Sintete, serta anggaran subsidi sebesar Rp11,57 miliar untuk operasional kapal tersebut.
Dengan peningkatan infrastruktur transportasi dan penambahan armada kapal, harapannya masyarakat Kepri dapat menikmati layanan transportasi yang lebih baik dan nyaman di masa mendatang.
Editor : Dika
